Rabu, 05 Juni 2013

SEGARNYA ES DAWET SONOSEWU


Hmm musim panas sudah tiba saatnya untuk berkulineran yang dingin dan segar. Ya kuliner dawet jawaban yang sangat tepat. Pasalnya Dawet sangat cocok diminum saat udara panas.Dawet dapat dijumpai dimana saja. Namun beda dengan dawet yang satu ini, dawet yang selalu membuat pembeli menjadi ketagihan.

“Dawet sonosewu" atau dapat disebut "dawet pak slamet”. Ya ditempat itulah dawet yang beda dari yang lain..dawet sonosewu ini sudah berdiri sejak 30 tahun yang lalu sekitar  tahun 1983. Uniknya dawet ini dijual bukan disebuah warung ataupun toko namun dijual di emperan toko dengan menggunakan gerobak yang dipikul.  


Dawet sonosewu ini berisi cendol putih yang dilengkapi dengan santan dan gula jawa yang sudah dikentalkan. Cendol dalam dawet tersebut dibuat sendiri dengan bahan pati aren. Dawet pak slamet tersebut tidak menggunakan pengawet. Rasanya yang sangat manis Apalagi dawet ini dikonsumsi dengan menggunakan es batu hmm nikmat sekali rasanya dan akan mengobati haus bandel. Tak heran membuat banyak pembeli untuk selalu datang ke dawet pak slamet. Jangan heran meskipun hanya diemperan dawet sonosewu ini pelanggannya pun tidak hanya penduduk sekitar namun dari berbagai daerah sampai luar pulau.

Dawet Sonosewu tersebut Buka dari jam 10.00-14.00, dan tak perlu khawatir dengan harga dawet tersebut Harganya cukup terjangkau yaitu cukup membayar 1000 rupiah anda sudah dapat menikmati 1 mangkok dawet yang superr nikmat ini. Anda ingin mencobanya?? Silahkan anda datang mengunjunginya,  lokasinya perempatan wirobrajan lurus ke selatan sampai menemukan perempatan 40an kemudian belok ke kanan (arah barat) lurus terus kemudian sampai menemukan gapura kemudian arahkan pandangan ke sebelah kanan jalan, dawet sonosewu berada disebelah kanan jalan emperan dekat dengan warung internet.


Tugas Pariwisata oleh:
Nungky Windasari (21/XI-IPA 6)


Kamis, 30 Mei 2013

JAJANAN PASAR KOTAGEDE


Jajanan pasar sudah tidak asing lagi bagi kita. Makanan ringan ini sangat cocok dimakan sebagai hidangan pembuka ataupun hidangan penutup. Banyak sekali macam jajanan pasar tersebut.  Dari yang berasa asin, manis, pedas ataupun campuran dari rasa tersebut. Pada kali ini akan membahas jajanan khas yogyakarta khususnya daerah kotagede.Berikut ini beberapa makanan ringan alias jajanan pasar yang patut dicoba.


1) LEGOMORO


Legomoro adalah makanan yang sangat sering dijumpai di pasar tradisional. Makanan ini termasuk jenis makanan ringan yang bisa dikonsumsi tanpa harus khawatir dengan rasa kenyang. Legomoro ini merupakan jenis makanan seperti lemper. Terbuat dari beras ketan. Yang didalamnya terdapat abon ayam. Legomoro ini dibungkus dengan daun pisang. Bentuk legomoro ini sangat unik karena diikat dalam satu tali yang isinya terdapat empat buah legomoro. Legomoro ini dapat ditemukan di pusat jajanan pasar kotagede.Harganya cukup terjangkau satu ikat legomoro Rp. 3500 saja.Toko yang menjual jajanan pasar ini buka dari sore sampai habis.Toko tersebut bertempat disebelah barat pasar kotagede.

 



2) KIPO

Makanan ini sudah tidak asing lagi bagi penggemar kuliner jajanan pasar. Kipo namanya. Kipo berasal dari daerah kotagede. Terbuat dari beras ketan yang berisi enten enten (gula kelapa) kipo ini berwarna hijau, uniknya warna tersebut bukan dari zat pewarna melainkan menggunakan daun pandan. Kipo tersebut ditaruh diatas daun pisang dan di plastikin  Makanan ini sangat sesuai dengan kantong harganya 5000 sudah mendapatkan 3 plastik kipo. Kipo makanan yang sangat cocok dimakan saat santai karena rasanya manis dan tidak bikin “neg”. Anda ingin mencobanya??? Silahkan datang ke pasar kotagede tepatnya disebelah barat pasar karena didaerah tersebut banyak toko roti yang menjual jajanan yang satu ini. Toko tersebut buka dari sore hingga menjelang petang





Minggu, 13 Januari 2013

Pengertian dan definisi siklus Sulfur. Siklus Sulfur atau daur belerang dalam Daur Biogeokimia. Siklus Sulfur adalah perubahan sulfur dari hidrogen sulfida menjadi sulfur diokasida lalu menjadi sulfat dan kembali menjadi hidrogen sulfida lagi. Sulfur dialam ditemukan dalam berbagai bentuk. Dalam tanah sulfur ditemukan dalam bentuk mineral, diudara dalam bentuk gas sulfur dioksida dan didalam tubuh organisme sebagai penyusun protein.
Siklus sulfur di mulai dari dalam tanah. yaitu ketika ion-ion sulfat di serap oleh akar dan di metabolisme menjadi penyusun protein dalam tubuh tumbuhan. Ketika hewan dan manusia memakan tumbuhan, protein tersebut akan berpindah ketubuh manusia. Dari dalam tubuh manusia senyawa sulfur mengalami metabolisme yang sisa-sisa hasil metabolisme tersebut diuraikan oleh bakteri dalam lambung berupa gas dan dikeluarkan melalui kentut. Salah satu zat yang terkandung dalam kentut adalah sulfur. Semakin besar kandungan sulfur dalam kentut maka kentut akan semakin bau.
siklus belerang Hidrogen sulfida (H2S) berasal dari penguraian hewan dan tumbuhan yang mati oleh mikroorganisme seperti bakteri dan jamur. Hidrogen sulfida hasil penguraian sebagian tetap berada dalam tanah dan sebagian lagi di lepaskan ke udara dalam bentuk gas hidrogen sulfida. Gasi hidrogen sulfida di udara kemudian bersenyawa dengan oksigen membentuk sulfur dioksida. Sedangkan hidrogen sulfida yang tertinggal didalam tanah dengan bantuan bekteri akan diubah menjadi ion sulfat dan senyawa sulfur oksida. Ion sulfat akan diserap kembali oleh tanaman sedangkan sulfur dioksida akan terlepas keudara. Diudara sulfur dioksida akan bereaksi dengan oksigen dan air membentuk asam sulfat (H2SO4) yang kemudian jatuh ke bumi dalam bentuk hujan asam. Hujan asam juga dapat disebakan oleh  polusi udara seperti asap-asap pabrik, pembakaran kendaraan bermotor, dll.  Hujan asam dapat menjadi penyebab korosi batu-batuan dan logam. H2SO4 yang jatuh kedalam tanah oleh bakteri di pecah lagi menjadi ion sulfat yang kembali diserap oleh tumbuhan, tumbuhan di makan oleh hewan dan manusia, makhluk hidup mati diuraikan oleh bakteri menghasilkan sulfur kebali. bergitu seterusnya. Siklus sulfur atau daur belerang tidak akan pernah terhenti selama salah satu komponen penting penting seperti tumbuhan masih ada di permukaan bumi ini.
Dalam daur sulfur atau siklus belerang, untuk merubah sulfur menjadi senyawa belerang lainnya setidaknya ada dua jenis proses yang terjadi. Yaitu melalui reaksi antara sulfur, oksigen dan air serta oleh aktivitas mikrorganisme. beberapa mikroorganisme yang berperan dalam siklus sulfur adalah dari golongan bakteri, antara lain adalah bakteri Desulfomaculum dan bakteri Desulfibrio yang akan mereduksi sulfat menjadi sulfida dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S). Kemudian H2S digunakan oleh bakteri fotoautotrof anaerob (Chromatium) dan melepaskan sulfur serta oksigen. Kemudian Sulfur dioksidasi yang terbentuk diubah menjadi sulfat oleh bakteri kemolitotrof (Thiobacillus).
Dalam daur belerang, mikroorganisme yang bertanggung jawab pada setiap proses trasformasi adalah sebagai berikut :
  1. H2S → S → SO4 => bakteri sulfur tak berwarna, hijau dan ungu.
  2. SO4 → H2S => bakteri desulfovibrio dalam reaksi reduksi sulfat Anaerobik.
  3. H2S → SO4  => bakteri thiobacilli dalam proses reaksi oksidasi sulfide aerobik.
  4. Sulfur organik → SO4 + H2S, => mikroorganisme heterotrofik aerobik dan anaerobik.